Kelangkaan BBM di Kepulauan Siau Diduga Dikuasai Mafia Minyak, Warga Mengeluh Lumpuhnya Aktivitas
- account_circle Editor Reputasi
- calendar_month 14 jam yang lalu
- visibility 6
- comment 0 komentar

Kepulauan Siau, reputasiplus.com – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin terus terjadi di Kabupaten Kepulauan Siau dalam hampir satu bulan terakhir. Kondisi ini menyebabkan lumpuhnya berbagai aktivitas masyarakat dan memicu keresahan luas di tengah warga yang mengandalkan kendaraan umum sebagai sarana transportasi utama.
Berdasarkan pantauan di lapangan, hingga pertengahan Oktober 2025, sebagian besar wilayah di Kepulauan Siau, termasuk daerah pelosok, tidak lagi menerima pasokan bensin dalam bentuk drum maupun eceran. Warga terpaksa menyimpan kendaraan mereka di rumah karena tidak mampu memperoleh bahan bakar. Keluhan serupa disampaikan oleh sejumlah warga di Kecamatan Siau Timur, Siau Barat, dan sekitarnya.
Kelangkaan bensin ini berdampak besar bagi kehidupan sehari-hari warga, terutama mereka yang menggantungkan aktivitasnya pada kendaraan bermotor. “Sudah dua minggu motor saya tidak bisa dipakai. Tidak ada bensin sama sekali di pengecer maupun agen,” ujar seorang warga yang tidak ingin disebut namanya.
Kondisi ini memicu spekulasi di kalangan masyarakat mengenai adanya praktik monopoli pasokan BBM oleh pihak-pihak tertentu. Seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa distribusi bensin diduga hanya diberikan kepada kalangan tertentu, termasuk institusi pemerintahan dan kelompok usaha yang memiliki koneksi dengan oknum pengelola pasokan.
“Informasi yang saya dengar, ada oknum yang menyampaikan bahwa drum bensin hanya disuplai ke instansi tertentu. Kami sebagai masyarakat biasa tidak kebagian,” ungkap sumber tersebut.
Kelangkaan ini tidak hanya berdampak pada sektor transportasi pribadi, tetapi juga berimbas pada roda perekonomian lokal. Para pedagang, pengojek, hingga nelayan mengalami kesulitan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Beberapa warga bahkan harus menempuh perjalanan jauh ke luar daerah hanya untuk mendapatkan bensin dengan harga yang jauh lebih tinggi dari biasanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi maupun tanggapan dari pemerintah daerah setempat terkait penyebab pasti dan solusi atas kelangkaan BBM yang melanda hampir seluruh pelosok wilayah di Kabupaten Kepulauan Siau.
Ironisnya, Ketiadaan informasi dari otoritas pemerintah membuat masyarakat semakin frustrasi dan kehilangan kepercayaan terhadap penanganan distribusi BBM di daerahnya.
Masyarakat mendesak aparat penegak hukum serta lembaga pengawasan distribusi BBM untuk segera menyelidiki dugaan praktik penimbunan atau penguasaan distribusi oleh mafia minyak di Kepulauan Siau. Warga juga berharap pemerintah pusat maupun provinsi segera turun tangan guna memastikan pasokan BBM kembali normal dan merata di seluruh wilayah kabupaten.
Sementara itu, sejumlah aktivis lokal berencana menggelar aksi damai sebagai bentuk protes atas kelangkaan BBM yang dinilai telah mengganggu kehidupan warga secara masif. Mereka menuntut transparansi dari pihak Pertamina dan pemerintah daerah dalam pengelolaan distribusi energi, serta penindakan tegas terhadap pelaku penyalahgunaan wewenang dalam pendistribusian BBM bersubsidi maupun nonsubsidi.
Sampai berita ini ditayangkan, upaya konfirmasi yang dilakukan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Siau belum mendapatkan tanggapan.
Redaksi ReputasiPlus
- Penulis: Editor Reputasi