Marshal Manengkei: Komposer Dunia dari Minahasa yang Terlupakan di Tanah Air
- account_circle redaktur reputasi
- calendar_month Kamis, 7 Agt 2025
- visibility 35
- comment 0 komentar

Profil Singkat
Nama Lengkap: Marshal Conradt Jules Manengkei
Tempat, Tanggal Lahir: Surabaya, 9 Maret 1949
Wafat: Jakarta, 25 Agustus 2017
Kebangsaan: Indonesia
Asal Daerah: Minahasa, Sulawesi Utara
Profesi: Komposer, Penulis Lagu, Produser Musik
Latar Belakang dan Kehidupan Awal
Marshal Manengkei lahir dari keluarga berdarah Minahasa di Surabaya. Masa kecilnya diwarnai oleh gejolak politik Indonesia pada era 1960-an, yang memaksa keluarganya untuk mengungsi ke Belanda pada 1965. Di negeri kincir angin inilah Marshal mulai meniti karier musiknya yang kemudian menjulang tinggi di panggung internasional.
Meski jauh dari tanah kelahiran, darah seni dan identitas Minahasa tetap mengalir kuat dalam dirinya. Ia dikenal bukan hanya sebagai musisi, tapi juga sebagai intelektual yang menguasai berbagai bidang, termasuk teknik sipil dan perencanaan kota.
Karier Internasional
Marshal merintis karier sebagai penulis lagu dan produser musik di Belanda. Bersama mitranya, Andres Holten (yang juga keturunan Indonesia), Marshal membentuk duo legendaris “Rosy & Andres”, yang berhasil menembus tangga lagu di Eropa pada era 1970-an.
Karya-karya ciptaannya kerap dibawakan oleh penyanyi internasional dan mencapai popularitas lintas negara. Bahkan, beberapa lagunya digunakan dalam kampanye sosial dan kemanusiaan tingkat dunia.
Karya-Karya Terkenal
Berikut adalah beberapa lagu paling dikenal yang diciptakan oleh Marshal Manengkei:
- Song for The Children
Dipopulerkan oleh: Oscar Harris
Lagu ini menjadi ikon internasional dan bahkan digunakan oleh PBB sebagai lagu tema kampanye anak-anak.
- Story Book Children
Dibawakan oleh: Sandra & Andres
Lagu balada cinta yang menjadi hit besar di Eropa dan Indonesia.
- Somewhere Between
Dibawakan oleh: Sandra & Andres
Lagu ini masuk tangga lagu Belanda dan menjadi favorit di berbagai negara.
- My Love
Dibawakan oleh: Rosy & Andres
Salah satu karya duet paling ikonik dalam sejarah musik pop Belanda.
- Sausalito
Lagu bernuansa tropis yang mencerminkan perpaduan budaya Eropa dan Asia Tenggara.K
Kepulangan ke Indonesia dan Aktivisme Budaya
Setelah menetap selama lebih dari 46 tahun di Belanda, Marshal memilih kembali ke Indonesia pada tahun 2012. Ia menetap di Jakarta dan mulai aktif dalam berbagai kegiatan seni dan budaya, terutama yang berkaitan dengan etnis Minahasa. Ia bergabung dengan Sanggar Bapontar, kelompok seni budaya Minahasa, dan secara rutin tampil memainkan alat musik kolintang.
Marshal juga aktif dalam berbagai diskusi mengenai pembangunan berkelanjutan. Ia sempat menggagas proyek pengelolaan sampah dan kanal TV lokal dengan pendekatan teknologi hijau, menerapkan pengetahuannya dari pengalaman kerja di bidang tata kota di Belanda.
Akhir Hayat
Marshal Manengkei wafat pada 25 Agustus 2017 di Jakarta akibat komplikasi penyakit ginjal. Ia dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jakarta Selatan. Kepergiannya hanya disorot oleh segelintir media nasional, padahal namanya telah mengharumkan Indonesia di kancah musik internasional selama beberapa dekade.
Warisan yang Abadi
Meski Marshal Manengkei tidak mendapat penghargaan besar dari pemerintah Indonesia semasa hidupnya, warisan musik yang ia tinggalkan tetap abadi. Lagu-lagunya telah menyentuh jutaan jiwa di berbagai belahan dunia, dan menjadi bukti bahwa putra Minahasa ini layak dikenang sebagai komposer kelas dunia dari Indonesia.
Marshal adalah contoh nyata bahwa identitas lokal dan karya global bisa bersatu dalam harmoni. Ia bukan hanya seorang pencipta lagu, melainkan juga duta budaya yang mengajarkan bahwa seni bisa menjembatani perbedaan.
Artikel ReputasiPlus.com
- Penulis: redaktur reputasi