Yulius Selvanus Komaling: Dari Kopassus ke Kursi Gubernur Sulawesi Utara
- account_circle redaktur reputasi
- calendar_month Jumat, 8 Agt 2025
- visibility 33
- comment 0 komentar

ReputasiPlus.com – Ketika nama Yulius Selvanus Komaling diumumkan sebagai Gubernur Sulawesi Utara pada Februari 2025, banyak yang mengenalnya sebagai mantan jenderal bintang dua. Namun, hanya sedikit yang benar-benar memahami bagaimana perjalanannya dari prajurit lapangan hingga menduduki salah satu posisi sipil tertinggi di Bumi Nyiur Melambai. Artikel ini menelusuri jejak Yulius Selvanus, lengkap dengan pencapaian, kontroversi, dan konsistensinya membela kepentingan rakyat dari barak hingga birokrasi.
Awal Karier: Militer Sebagai Panggilan Jiwa
Lahir di Tana Toraja pada 16 September 1963, Yulius merupakan perpaduan dua kultur kuat: Toraja dari sang ayah dan Minahasa dari ibunya. Masa kecilnya ia habiskan di Semarang dan Blora sebelum akhirnya hijrah ke Jakarta dan menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 38 Jakarta.
Ketertarikannya pada dunia militer membawanya masuk ke Akademi Militer (Akmil) di Magelang. Ia lulus pada tahun 1988 dari kecabangan Infanteri, dan langsung diterima di satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Di sinilah mental dan dedikasinya mulai terbentuk keras, disiplin, dan strategis.
Karier Militer Tinggi: Intelijen, Teritorial, Hingga Kemenhan
Yulius dikenal sebagai perwira yang cerdas dan lugas. Dalam kurun dua dekade setelah insiden 1998, kariernya melesat. Beberapa posisi penting yang pernah ia duduki:
- Wakil Komandan Grup‑1 Kopassus
- Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kepri BIN
- Komandan Korem 181/PVT di Papua Barat
- Kepala Badan Instalasi Strategis di Kementerian Pertahanan RI
- Asisten Khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Seluruh jabatan ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap kapasitas dan integritasnya tidak pernah hilang. Bahkan Prabowo mantan Danjen Kopassus memberi kepercayaan personal kepada Yulius untuk membantunya secara langsung di Kemenhan.
Politik: Strategi Baru, Peran Baru
Tahun 2021 menjadi titik balik. Yulius pensiun dari dinas militer aktif dan langsung bergabung ke Partai Gerindra. Tak butuh waktu lama, ia diangkat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Utara.
Dengan basis Minahasa-Toraja dan rekam jejak nasional, Gerindra melihat potensi besar. Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara tahun 2024, Yulius maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan Victor Mailangkay, politisi senior Partai NasDem.
Mereka diusung oleh koalisi besar: Gerindra, NasDem, PAN, PKB, dan PBB. Hasilnya: kemenangan tipis namun meyakinkan, dengan perolehan suara sekitar 36,9%. Pada 20 Februari 2025, Yulius resmi dilantik sebagai Gubernur Sulut ke‑13 oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kepemimpinan Visioner: Arah Baru Pembangunan Sulut
Sebagai Gubernur, Yulius Selvanus mengusung pendekatan pembangunan yang sistematis dan nasionalis. Sejumlah program prioritas yang kini sedang ia jalankan antara lain:
- Proyek tol strategis Manado–Amurang
- Pembangunan Jembatan Bitung–Lembeh
- Ring road Manado & revitalisasi jalan antar kabupaten
- Penguatan sistem pengelolaan sampah & energi alternatif
- Membuka jalur pariwisata Manado–Toraja–Makassar
- Investasi besar di sektor pertanian terpadu dan perikanan
Ia juga dikenal intensif melobi kementerian teknis. Beberapa kali terlihat menghadiri rapat di Bappenas, Kementerian PUPR, dan Kemenhub guna mempercepat realisasi proyek infrastruktur di Sulut.
Figur Pribadi: Tegas, Religius, dan Relatif Tertutup
Yulius menikah dengan Anik Fitri Wandriani dan dikaruniai tiga anak. Ia dikenal sebagai sosok religius dan sederhana, jauh dari sorotan selebritas politik.
Meski begitu, ia aktif dalam olahraga, khususnya catur. Ia bahkan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PB Percasi, dan rutin menggelar kejuaraan tingkat nasional bertajuk Mawar 11 Cup, nama yang diambil dari pasukan khusus yang pernah ia pimpin.
Dalam laporan LHKPN, total kekayaannya mencapai Rp 51,7 miliar, terdiri dari properti, kendaraan mewah, dan investasi. Angka ini menjadi perbincangan, namun dianggap wajar mengingat latar belakang militer, bisnis keluarga, dan koneksi nasional.
Reputasi Politik: Antara Warisan Militer dan Masa Depan Sipil
Sulawesi Utara tidak asing dengan pemimpin dari latar belakang militer, namun kehadiran Yulius Selvanus membawa dinamika baru: tegas namun mendengarkan, tertutup namun bekerja nyata.
“Kami butuh pemimpin seperti ini. Tidak banyak bicara di media, tapi proyek jalan di daerah kami selesai,” ujar seorang warga di Minahasa Selatan kepada tim ReputasiPlus.
Yulius Selvanus bukan politisi biasa. Ia bukan orator. Ia bukan populis. Tapi ia seorang problem solver yang bekerja berdasarkan blueprint, bukan blow up.
Penutup: Dari Senyap ke Sorotan
Perjalanan Yulius Selvanus adalah narasi klasik ala Indonesia: dari tentara, menembus stigma, menebus kesalahan, dan akhirnya memimpin.
Dari lorong gelap operasi militer hingga podium politik, ia membuktikan satu hal: reputasi dibangun dengan kerja keras, bukan pencitraan.
Reputasi bukan soal masa lalu, tapi bagaimana seseorang menyiapkan masa depan. (SGS)
- Penulis: redaktur reputasi